[PUISI] Gemercik Rindu

Bersama terjun itu mengalir jutaan kenang;
deras mendesir lintasi kepala,
hingga jatuh bermuara di dalam rasa.
Beberapa timbulkan pilu saat beradu batu;
kembalikan pahit yang lama dikubur dalam-dalam.
Tapi lebih banyak yang datangkan sejuk bersama tempias;
undang senyum kala manis direkam ulang memori.
Kini aku hanya terduduk di permukaan;
saksikan bulir yang turun bebas tiada henti,
menuju genang yang terbentang di bawahnya.
Mengalir menyusuri arus waktu;
sampai jauh menuju rimbun lampau.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.