[PUISI] Halte Kerinduan

/1/
Dari sekian kelopak tirta mengiris kota kelabu
Akaramu mengepungku bagai badai berdebu
Tidak sanggup ku tepis, begitu pun dalam kalbu
Rindu tahu di sudut mana dia harus menyerbu
/2/
Bangku di halte yang kita tempati bersama
Serupa dengan gelora rasaku; masih sama
Origami yang kamu buat sambi berirama
Kerap tertangkap olehku dengan saksama
/3/
Ku sandera senja sebelum gelap menyerap
Sengaja kuabai meski telah terlanjur hirap
Aku masih berani untuk melayangkan harap
Mendengar lagi gema kakimu yang berderap
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















