Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Irama Rasa

Ilustrasi kaset (pexels.com/cottonbro)

Patah hati?
Ketika dirinya berpindah ke lain hati?
Yang aku ingat hanyalah rasanya tak dihargai
Sebagai seorang wanita yang seharusnya dicintai

Dicampakkan?
Sudah lama rasanya kata itu terlupakan
Sampai-sampai tak lagi bisa kubayangkan
Yang kata orang rasanya sangat memuakkan

Benci, untuk apa?
Aku hanyalah seorang wanita
Yang dilarang bersuara oleh semesta
Dan hanya diizinkan untuk melayani mulut manusia

Kini, hanya sajak-sajak cacat
Yang bisa kunikmati meskipun hanya sesaat
Yang memancing memoriku dengan kuat
Tentang kisahnya dengan frasa hebatnya

Kenangan itu sulit dilupakan, sayang
Sudah tidak bisa dihapus maupun dibuang
Maka kini kisah itu tertuang
Dalam rangkaian elegi yang malang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us