Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kalang Kabut

ilustrasi suasana ramai (pexels.com/Jimmy Liao)

Remuk redam di bawah sinar temaram
Ditingkahi selimut kabut membentangkan jubah
Berhambur bermanusia tanpa beraturan
Tak mengingat pencipta yang menentukan segala tatanan

Melanglang buana bersama hiruk pikuk
Mengganggu hening agar tak khusyuk
Berlarian di bawah semesta yang muram
Sesekali sambil memunculkan ekspresi geram

Hendak ke mana meredam kekacauan
Sedangkan hening sudah telanjur hilang
Damai bermetamorfosis menjadi kericuhan
Sungguh realitas yang malang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us