Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kau Candu, Aku Memuakkan

Pixabay/StockSnap
Pixabay/StockSnap

Kau merombak simpul yang telah kurajut
Membuatku kembali bertekuk lutut
Padamu yang tak acuh
Padamu yang bersembunyi di balik argumen rancu

Kau mengelak tak sengaja
Bahkan awalnya tak sudi akui rasa
Mendorong langkahku agar enyah saja
Katamu, kau tak kuasa membawaku ikut serta

Kau pikir bagiku mudah?
Jatuh cinta padamu bukan perihal yang menjadi kuasaku
Pun melabuhkan ku di benakmu bukan hakku
Pedih jika harus kupangkas paksa rasaku

Duhai, tenanglah
Aku akan memangkasnya
Demi senyum yang kusebut candu tetap terlengkung
Bahkan jika senyum itu tak boleh lagi kupandang

Duhai, tenanglah
Aku akan membunuhnya
Meski kau masih candu bagiku
Meski aku tetap memuakkan untukmu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Ridwan
EditorFatimah Ridwan
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction