[PUISI] Kau Candu, Aku Memuakkan

Kau merombak simpul yang telah kurajut
Membuatku kembali bertekuk lutut
Padamu yang tak acuh
Padamu yang bersembunyi di balik argumen rancu
Kau mengelak tak sengaja
Bahkan awalnya tak sudi akui rasa
Mendorong langkahku agar enyah saja
Katamu, kau tak kuasa membawaku ikut serta
Kau pikir bagiku mudah?
Jatuh cinta padamu bukan perihal yang menjadi kuasaku
Pun melabuhkan ku di benakmu bukan hakku
Pedih jika harus kupangkas paksa rasaku
Duhai, tenanglah
Aku akan memangkasnya
Demi senyum yang kusebut candu tetap terlengkung
Bahkan jika senyum itu tak boleh lagi kupandang
Duhai, tenanglah
Aku akan membunuhnya
Meski kau masih candu bagiku
Meski aku tetap memuakkan untukmu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.