Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kegamangan Hati

ilustrasi kegamangan hati (pexels.com/Matej)

Di tepian senja yang redup meragu,
angin lirih menghela gita nan sendu.
Serupa bayang yang enggan berlalu,
hatiku karam di samudra ragu.

Duhai takdir, ke manakah aku?
Bersimpuh lesu di pelataran waktu.
Harap dan cemas berpilin erat,
bagai angin menderu di ladang gersang.

Adakah fajar sudi menyapa,
menyibak kelam yang membekuk jiwa?
Ataukah aku hanya noktah fana,
terhempas tak tentu, hilang makna jiwa. 

Tiada jawab, tiada suara,
hanya resah menggema lara.
Langit berbisik dalam gulita asa,
menanti rasa yang nyaris sirna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Patricia Elsa
EditorPatricia Elsa
Follow Us