[PUISI] Kelak Semua Menjauh

Kelak tangan ini tak lagi cekatan,
Membuka buku, menyusun harapan.
Mata mulai rabun menatap dunia,
Langkah perlahan hilang makna.
Suara-suara akan meredup pelan,
Keramaian tak lagi jadi tujuan.
Yang dulu menggenggam, satu per satu pergi,
Menyisakan sunyi tanpa janji.
Cermin tak lagi memantulkan semangat,
Hanya keriput dan rindu yang menetap.
Kita akan duduk dalam diam yang sama,
Menyebut nama yang tak lagi ada.
Apa yang kita genggam pun luruh,
Pekerjaan, cinta, bahkan tubuh.
Kita akan tua—itu pasti,
Dan tak semua bisa kita bawa pergi.
Namun biarlah,
Selama ini pernah ada yang kita jaga.
Meski perlahan semua menjauh,
Kita pernah hidup dengan penuh.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.