Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kepalsuan

pixabay.com/ kranich17
pixabay.com/ kranich17

Aku berjalan bersama waktu
Melewati berbagai nuansa
Hitam
Putih
Hingga berwarna
Lalu kembali menjadi kelam

Ini akan terus berputar
Mungkin hingga bumi meninggalkan porosnya
Menghentikan jalannya takdir

Aku pernah berjalan melewati kemegahan
Penuh dengan rangkaian bunga
Tampak indah
Seolah nyata
Sayangnya yang dipandang imitasi belaka

Aku bukan pengagum bunga
Di mataku hanya sebatas ornamen semata
Tapi aku tahu di balik mekarnya
Ada kesabaran pemiliknya

Sesungguhnya imitasi pun  tak mengapa
Tak perlu mengenal layu pada musimnya
Tapi jangan memanipulasi

Kepalsuan hanya akan meruntuhkan jalanmu
Karena ada luka yang tercipta
Dari hati yang kecewa

Jika kecil
Katakan saja kecil
Esok kita bisa merangkainya jadi besar

Jika miskin
Katakan saja miskin
Esok kita bisa mencari hingga kaya

Tak perlu menciptakan tipu daya
Dalam ragam topeng kepalsuaan

Seindah apa pun kau merangkainya
Tetap saja berujung dusta 
Kelak kebohonganmu akan terus menumpuk
Menenggelamkan dirimu sendiri

Jakarta , 10 Maret 2020
© Chesamstory

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us