[PUISI] Kisah Imaji dan Perjalanan

Ketika aku mengendarai atau sedang dalam perjalanan
Imaji tak pernah henti menenggelamkan
Mungkin jika Pak Polisi dapat membaca pikiran
Habis sudah kutertilang, karena membahayakan pengguna jalan
Imajiku tiada bisa tenang
Imajiku adalah anak nakal yang terus menendang
Dia adalah anak gadis yang rewel meminta boneka dengan perhiasan
Dia adalah seorang wanita yang menyatakan perasaan, lalu pergi jika tidak diikatkan
Aku ingin selalu membawa catatan untuk menawan
Juga pena untuk mengikatkan
Menangkap setiap imaji yang beterbangan
Jika perlu kuberhenti saat itu juga, di tengah jalan
Jika itu tepat setengah satu malam
Tanpa satu kendaraan yang datang, kelam
Si penjahat malam datang dengan kejam
Aku bertingkah seolah ksatria malam, yang merajam
Begal-begal bertebaran
Seorang gadis kesepian berjalan di pinggir jalan
Dia dalam bahaya dan aku datang menyelamatkan
Lalu dengan polosnya, kami jadian
Klasik, lajang dengan bayangan
Atau menyelamatkan seorang tua di jalan
Yang jatuh tiada kuat menahan udara malam
Aku menolongnya, dia memberikan semua yang kuinginkan
Inikah ambisi dari menyelamatkan?
Inikah yang aku inginkan dari setiap kebaikan
Inikah kisah yang kuharap dapat kutuliskan
Dalam sebuah catatan atas imaji, yang kutulis di tengah jalan.
Dalam Sunyi di Kamar Jam 1.51 Pagi, 20 Mei 2018