Dari pahitnya, kutemukan kejujuran
Seperti cinta yang tak selalu menyenangkan
Tapi selalu nyata
Selalu ada

Aku menuang air kau tersenyum kecil
Lalu diam jadi bahasa yang paling mesra
Karena dalam aroma yang mengalun pelan
Hatiku bicara lebih lantang dari kata-kata

Jadi jika suatu hari aku lagi tak sempat berkata
Biarlah secangkir kopi di mejamu menjawab segalanya
Bahwa cinta tak selalu harus diucap
Kadang cukup diseduh dan diseruput perlahan bersama