[PUISI] Kubang Harapan

Langkahku tak pasti dalam gemuruh angin
Terpana elok bunga di luar sana,
membeku di setiap persimpangan
Beradu mata dan kehilangan kata
pada setiap kesempatan
Pandanganku tak tentu arah
Mendamba sesuatu yang tak terjamah
Kala malam berkuasa, semuanya tak jelas
Mengutuk diri lebih dalam melebihi realitas
Meski tubuhku tak putih sempurna, logikaku tetap berjalan
Anggap mereka hanya bualan, seorang idealis yang terbunuh perlahan
Tutup mata, menjelma mereka yang tak aku impikan
Kehabisan napas, dalam kubang harapan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.