Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kurengkuh Tangis Ibu

ilustrasi orang yang sedang menangis (pexels.com/Lia Castro)
ilustrasi orang yang sedang menangis (pexels.com/Lia Castro)

Kurengkuh tangis ibu
Pagi buta menjadi saksi
Di sela raga yang semakin lirih
Banjir air mata kenyang duka

Kurengkuh tangis ibu
Seperti bayi meraung minta susu
Lisan kelu sudahi paradigma
Banjir air mata elak romansa

Kurengkuh tangis ibu
Segala spasi terimpit asumsi
Payah dalam kompromi
Banjir air mata sekali lagi berbenah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizka
EditorRizka
Follow Us