Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Laut dan Biru

Ilustrasi menatap lautan (unsplash.com/epicantus)
Ilustrasi menatap lautan (unsplash.com/epicantus)

Laut tak pernah lagi sama
Tatkala buihnya yang tenang merambati seonggok tubuh di tepian
Raungan ombak terdengar kejam
Melebarkan setitik hitam yang memenuhi ruang hampa

Biru pun melanda tanpa aba-aba
Sebagaimana air laut terus menjamah tiap butir pasir di pantai
Mengenang cinta yang direnggut paksa
Dengan luka dan rindu yang tak luput dari masa

Kepergian selalu membawa pilu
Tapi laut membuatnya terlalu biru
Membenci pun tak kuasa
Sebab yang tercinta telah jadi bagian dari setitik samudra

Bagiku, di laut tak ada lagi alunan ombak yang selaras
Bagiku, di laut hanya ada rimbunan rindu tak terbalas

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us