Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Makhluk Tuhan Paling Entahlah

ilustrasi mengeluh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dari pagi sampai senja

Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling sibuk

Tak sempat menyapa

Jangankan menautkan rasa

Mata saja enggan menangkap

Bayangmu yang berlalu sekejap

Dari senja sampai malam

Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling lelah

Mengistirahatkan setiap jengkal tubuh

Dengan isi kepala yang tetap rusuh

Menebak misteri bertabir masa

Akankah esok berhias harta tahta?

 

Heran saja rasanya,

Seharian bertarung dengan dunia

Kita masih punya energi untuk menjamah fana

Dari malam sampai dini hari

Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling tidak tahu malu

Sepanjang pejam tak ingat

Jiwa digenggam Tuhan

Tapi membuka mata tanpa berterima kasih

Hanya bangkit

Menguap berlalu membersihkan raga

Sedang jiwanya?

Ya, begitulah

 

Dari dini hari sampai pagi

Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling buru-buru

Sepanjang jalan misuh-misuh

Mengumpat penghalang jalanan

Setiap mata menatap miris

Raga yang dipoles menawan

Sayang,

Jiwanya compang-camping dibiarkan

Ya, rupanya kita memang makhluk Tuhan paling entahlah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us