[PUISI] Makhluk Tuhan Paling Entahlah

Dari pagi sampai senja
Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling sibuk
Tak sempat menyapa
Jangankan menautkan rasa
Mata saja enggan menangkap
Bayangmu yang berlalu sekejap
Dari senja sampai malam
Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling lelah
Mengistirahatkan setiap jengkal tubuh
Dengan isi kepala yang tetap rusuh
Menebak misteri bertabir masa
Akankah esok berhias harta tahta?
Heran saja rasanya,
Seharian bertarung dengan dunia
Kita masih punya energi untuk menjamah fana
Dari malam sampai dini hari
Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling tidak tahu malu
Sepanjang pejam tak ingat
Jiwa digenggam Tuhan
Tapi membuka mata tanpa berterima kasih
Hanya bangkit
Menguap berlalu membersihkan raga
Sedang jiwanya?
Ya, begitulah
Dari dini hari sampai pagi
Kau dan aku menjelma makhluk Tuhan paling buru-buru
Sepanjang jalan misuh-misuh
Mengumpat penghalang jalanan
Setiap mata menatap miris
Raga yang dipoles menawan
Sayang,
Jiwanya compang-camping dibiarkan
Ya, rupanya kita memang makhluk Tuhan paling entahlah!