Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Malam Terakhir Bersamanya

Unsplash/Marc-Olivier Jodoin
Unsplash/Marc-Olivier Jodoin

Kehidupan tak pernah lupa menyapa
Dengan senyuman yang berpura-pura penuh makna
Dalam getir yang memasung harapan putus asa
Aku siap berdiri lagi meski untuk berduka

Serupa laksamana yang memerintahkan prajurit yang seadanya
Gemuruh dalam benakku selalu menjadi tempat paling pusaka
Membangkitkan ketegaran yang luluh lantah penuh luka
Mencari seteguk wacana yang nantinya siap untuk merdeka

Selalu begitu kawan, dunia selalu mampu membuat lelahmu terpana
Sedang kita yang sejak awal hanya bermodal resah dan tawa
Harus tetap melangkah meninggalkan segala euforia
Mengizinkan kenangan mengambil alih ingatan yang tersisa

Aku
akan
melupakannya,
melulu seperti itu caraku menghibur diri di belakang bayangnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Majiid
EditorRidwan Majiid
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction