Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mari Bertemu Setelah Seribu Tahun

soompi

Apa yang cari

Aku bukanlah melati atau mawar lagi!

Sekarang ini, aku hanyalah sisa-sisa trauma disesali nestapa

Aku adalah tanah ruam, tak bernanah namun tubuh sebagi racun

 

Aku seperti nada, tak berpeluang bunyi

Seperti air, tak aktif mengalir

Seperti kertas tak lagi putih

Hanya ada ruam hitam yang melepuh

 

Diksiku dipaksa mengisap mega-mega

Pada malam yang mencengkeram siang agar tak berpulang

Sayang, jangan tunggu aku lagi

Biarkan hati beku mengobatkan diri

Menjelma menjadi kasta-kasta tak berarti

Mari kita bertemu setelah 1000 tahun lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us