Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memesan Takdir

ilustrasi sedang.berdoa (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Tidakkah kamu ingat
Tentang pesan terakhir yang tertulis
Atas pengakuanku yang terlambat
Dalam penolakanmu yang tergambar

Mungkin lima tahun lalu
Aku menyukaimu, selalu memandangmu
Juga mendambamu, seseorang seperti kamu
Tidak, maksudku memang harus kamu

Kau bilang, Tuhan datang dengan caranya
Jodoh datang sesuai kiriman-Nya
Doamu, semoga bahagiaku lekas menyapa
Dengan skenario indah buatan-Nya

Tapi, tahukah kamu?
Aku selalu percaya keajaiban dalam harap
Entah itu semu atau palsu
Aku jua bersikeras untuk itu

Lalu, bolehkah kusampaikan padamu tentang doaku untukmu?
Semoga ajaibku adalah kamu
Dengan skenario tak terduga itu
Membawa takdirmu dalam keberpihakanku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us