[PUISI] Menangis Bersama Hujan Bulan Juni

Memang yang fana itu waktu
Detik demi detik yang telah dirangkai
Sirna termakan debu asap-asap tahunan
Tak rasa waktu menginsyaratkan amat cepat
Hujan bulan juni meninggalkan kita
Bijakmu menjejakkan ingatan
Sajakmu terus membekas di bumi kepala manusia
Tuturmu hangat meski hanya tinta
Pikiranmu luas, seluas samudra cinta kita padamu
Menangis aku mengenangmu
Hujan bulan juni
Rasa cintamu yang amat sederhana
Buatku melayang jatuh berguguran di rumput
Kabar pagi yang telah kudengar tadi
Kukira adalah mimpi
Namun nyatanya
Hujan bulan juni memang telah pergi
Tapi kenangan bersamamu akan selalu melekat dijiwaku
19.07.2020
Untukmu hujan bulan juni
Selamat jalan Sapardi Djoko Damono
Penyair rendah hati
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.