Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Menduga Duka

Pejalan kaki - Pixabay
Pejalan kaki - Pixabay

Seperti kesedihan tanpa penawar, lautan adalah air mata
Sementara angin adalah kenangan yang tak bisa disentuh
Tak ada angin, tak ada gelombang
Duka begitu senyap dan tenang 

Malam itu terasa lebih dingin 
Sepertinya belum sepatah kata pun, bahkan tatapan matamu yang bisa aku terjemahkan 
Hanya pelukanmu yang membuatku mengerti
Pintu itu terbuka tanpa ketukan
Dan kau hanya tersenyum

Kehilangan telah direncanakan jauh sebelum kita saling jatuh cinta
Pertemuan demi pertemuan terurai oleh waktu 
Ketabahan begitu mahir menyembunyikan duka
Kau pergi meninggalkan mimpi-mimpi yang selalu membicarakanmu

 

12 Mei 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Luka Bertaut Amarah

22 Nov 2025, 20:52 WIBFiction
ilustrasi kincir angin besar

[PUISI] Kincir Angin

22 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi jalan sepi

[PUISI] Izinkanlah Aku

22 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tenang

[PUISI] Tenang Sesaat

21 Nov 2025, 20:27 WIBFiction
Ilustrasi sebuah kursi di tengah danau

[PUISI] Berteman Sunyi

21 Nov 2025, 10:48 WIBFiction
ilustrasi seorang lelaki duduk di atas perahu

[PUISI] Sang Tuan

21 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi menatap gunung

[PUISI] Lembah Fana

21 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi dunia manusia

[PUISI] Mengejar Waktu

20 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi angka

[PUISI] Memikat Kata

20 Nov 2025, 19:07 WIBFiction
Ilustrasi wanita bingung

[PUISI] Kehilangan Makna

20 Nov 2025, 18:57 WIBFiction
ilustrasi tangan memegang pesawat kertas

[PUISI] Rindu Tak Bertepi

20 Nov 2025, 05:15 WIBFiction