Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Menjadi Pagi

Pexels.com/Lukas Rychvalsky
Pexels.com/Lukas Rychvalsky

Biar kupeluk dirimu
agar kau rasakan sejuk hening pagi
Berisi kicau burung dan kendaraan sesekali melintas

Kau boleh menunggu mentari tinggi
untuk gegas bekerja di depan meja yang ramai
Sementara aku mengintip melalui jendela
Yang tirainya masih malu-malu terbuka

Wujudku tak pernah sama
Kadang kutampakkan diri cerah
Atau berawan yang membawamu kembali
ke ranjang yang selalu hangat memeluk
Sementara pekerjaan diam-diam membangkitkanmu

Aku tak tahu pagi seperti apa yang kau suka
Sebab kau tak pernah menatap bahagia saat aku tiba
Sementara aku perlahan harus tergelincir
Dan tak lagi menjadi pagi yang hening

Kau mengenalku sebagai pagi
Yang diam-diam mencari celah dari jendela
Agar kau menatapku dan mungkin akan kau balas pelukku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us