Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Merangkul Malam

Ilustrasi seorang pria yang sedang berpikir di malah hari (Pexels.com/Raman deep)
Ilustrasi seorang pria yang sedang berpikir di malah hari (Pexels.com/Raman deep)

Aku ingin melihat malam, tak hanya melihat, aku ingin merasakannya

Tadi kamu memeluk dirimu sendiri, bukan apa, bahumu

Bandung tak terlalu dingin, tapi sore melelahkanmu

Rasa ngilu isapan napas pertamaku berbuah tanya


Tepukan di rambutku tadi, tanda cinta atau tanya?

Pertanyaan itu untukku atau dia?

Rasamu bulat atau separuh saja?

Cintamu untukku atau untuknya?


Sudah kubilang kepada malam ‘tuk jangan pernah berbohong

Asap hilang ditelan kosong

Rasa padam di lingkaran kayu

Aku sungguh-sungguh membencimu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizky Fajar Adipratama
EditorRizky Fajar Adipratama
Follow Us