Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Merindui Dirimu

pexels/Jessica Lewis

pernah kulalui waktu dalam gelap
mencekam penuh kesunyian
tanpa tahu lagi bahwa siang mungkin saja menyapa
menggantikan deretan malam panjang
meriapkan hangat yang dibawa mentari

harusnya rasa ini tak lagi memerih
menapaki tawa bersama separuh jiwa
yang kembali mengisi relung
yang masih saja menggetarkan sukma
melagukan nada 'tuk hapuskan lara

bukan aku meragukan hati
yang pernah begitu dalam mendiami
setiap sudut ruang tanpa tertinggal
merindui setiap hela yang tersengal
dalam debar tanpa prasangka

aku hanya terlalu takut
saat hati melambung hanyut
lalu tiba-tiba jatuh luruh
bersama puing asa yang berserakan
lagi, lagi, dan terulang kembali

haruskah aku mendustai rona ini?
menepikan resah yang terlanjur mengintip
atau kuabaikan saja barisan gelisah
dan mendekapmu tanpa henti?
sungguh, aku merindui dirimu yang memelukku erat...

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us