[PUISI] Narasi Tanpa Aksi

Kejadian itu
Tak pernah libur dari benakku
Kehadiran penuh duga nan rancu
Hilang kesadaranku dalam bisu
Lelah ragaku hanya masalah waktu
Bahkan sendi yang penat tak mampu membebaniku
Sementara di ujung jendela jejal terus memburu
Menderu riuh menggertak kalbu menuduh rindu
Sampaikan salamku
Ucap mahkota yang malu-malu
Pandanganku duduk melingkar menutup kelu
Menjaga yang tersisa dari segala rayuanmu
Esok tak akan pernah lebih baru
Sebab cerita ini sekadar melulu
Berputar-putar pada ketidakpastianmu
Beterbangan riang mengepakkan ambigu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.