Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Parau Kemarau

ilustrasi kemarau (unsplash.com/Fiona Smallwood)

Tidakkah engkau mendengar suara-suara angin?
Yang berbisik melalui ranting
Terkadang debu ikut berseru gembira
Sekalipun berucap tanpa suara

Dengarkan kembali suara parau
Bersenda gurau pada musim kemarau
Lebih betah menikmati kering
Daripada basah hujan bercampur sendu

Angin membisikkan hening
Untuk segera menghapus ruang ilusi
Sudah beranjak dari musim ke musim
Mari sejajarkan barisan ekspektasi

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us