[PUISI] Perempuan Hebat yang Tak Pernah Menyerah

Di bilik usang lenteranya kian meredup
Menyeka air mata penuh sesak dan menyedak
Tawa pun tak sanggup lagu tercipta
Hanya nestapa penuh luka yang tersirat memekik kejam
Nafasnya mulai tersenggal
Detak melemah di nadinya
Tertidur dengan tangan mengepal
Berbalut selimut hangat di tubuh yang kian menua
Ingatanku dibuat pecah
Air mataku tumpah ruah
Mengenang perjuangannya yang tak kenal lelah
Sosok tak gentar meski sayapnya patah
Meski beban serta duka silih menimpa
Keluh tak pernah mengoyak nyalinya
Biar usiamu telah senja
Namun cintanya selalu abadi, tak lekang oleh waktu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.