Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Perempuan Nahas

pixabay.com/Free-Photos
pixabay.com/Free-Photos

Pada rindu yang masih bertahan
Mau sampai kapan?
Bahkan bulan pun mulai bosan
Matahari juga tak tahan

Tiga hari tiga malam
Sibuk dengan khayalan kelam
Bahwa si puan akan datang memberi salam
Namun yang datang hanyalah sakit bagai dirajam

Diikat mati dengan ribuan janji
Bilangnya akan kembali
Tapi ternyata menjauhi
Bodohnya, malah tak bisa benci

Kapan bisa lepas?
Sudah lelah tubuh ini dihempas
Bahkan hati pun masih dirampas
Datang dengan cinta, pergi dengan beringas

Sungguh aku, nahas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Rindu Tak Bertepi

20 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi dua orang

[PUISI] Mengutuk Janji

19 Nov 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi senja (pexels.com/FABIAN Fernandez Andia)

[PUISI] Paripurna

18 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi wanita memandang keluar jendela

[PUISI] Sekat Tanpa Pintu

18 Nov 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi puzzle

[PUISI] Kepingan Puzzle

18 Nov 2025, 08:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Mengira-ngira

18 Nov 2025, 05:04 WIBFiction