Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Perempuan Nahas

pixabay.com/Free-Photos
pixabay.com/Free-Photos

Pada rindu yang masih bertahan
Mau sampai kapan?
Bahkan bulan pun mulai bosan
Matahari juga tak tahan

Tiga hari tiga malam
Sibuk dengan khayalan kelam
Bahwa si puan akan datang memberi salam
Namun yang datang hanyalah sakit bagai dirajam

Diikat mati dengan ribuan janji
Bilangnya akan kembali
Tapi ternyata menjauhi
Bodohnya, malah tak bisa benci

Kapan bisa lepas?
Sudah lelah tubuh ini dihempas
Bahkan hati pun masih dirampas
Datang dengan cinta, pergi dengan beringas

Sungguh aku, nahas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Natal dan Kupluk Rajutan

22 Des 2025, 06:02 WIBFiction
ilustrasi tenang

[PUISI] Merayakan Sekarang

22 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi kafe (unsplash.com/@grundsteins)

[CERPEN] Toko Matcha Ajaib

21 Des 2025, 21:59 WIBFiction
ilustrasi orang (pexels.com/Sebastian Voortman)

[PUISI] Jiwa yang Jauh

21 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi berdiri

[PUISI] Ikhlas dan Culas

21 Des 2025, 06:07 WIBFiction
ilustrasi melihat ke atas tebing berbatu dan berpohon

[PUISI] Akar yang Menyapa

21 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan bahagia

[PUISI] Detik Bahagia

21 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi lembaran kertas

[PUISI] Nadi Kertas Putih

20 Des 2025, 21:07 WIBFiction
pohon besar yang tumbuh di hutan

[PUISI] Rahasia Pohon Tua

20 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi lampu di malam hari

[PUISI] Senyap Berbisik

20 Des 2025, 05:15 WIBFiction