[PUISI] Perempuan Nahas

Pada rindu yang masih bertahan
Mau sampai kapan?
Bahkan bulan pun mulai bosan
Matahari juga tak tahan
Tiga hari tiga malam
Sibuk dengan khayalan kelam
Bahwa si puan akan datang memberi salam
Namun yang datang hanyalah sakit bagai dirajam
Diikat mati dengan ribuan janji
Bilangnya akan kembali
Tapi ternyata menjauhi
Bodohnya, malah tak bisa benci
Kapan bisa lepas?
Sudah lelah tubuh ini dihempas
Bahkan hati pun masih dirampas
Datang dengan cinta, pergi dengan beringas
Sungguh aku, nahas.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.