[PUISI] Perlukah Mencipta Luka

Bukankah pada faktanya teramat pedih?
Kembali tersungkur dalam sudut ruang
Menenggelamkan muka tak mampu mendongak
Perlukan sekarang untuk mencipta luka?
Pada hening yang memang menjadi saksi
Namun tak pandai untuk bersuara
Kayaknya dinding rapuh yang memilih membisu
Menghiraukan tatapan manusia layu
Bagaimana dengan antusias yang kemarin menggebu?
Sekarang sudah menghilang layaknya debu
Berganti cerita ekspektasi usang
Berkarat terkikis oleh lamunan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.