Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pesan untuk Beranimu dari Payahku

ilustrasi kertas kosong (pexels.com/Angela Roma)

Bukan tak sempat
Tapi aku terlalu payah
Dan bukan tak sempat
Tapi sekali lagi, aku terlalu payah

Aku terlalu lengah saat harus mengungkap
Aku terlalu lalai dengan keraguanku tentangmu
Seharusnya ada perasaan yang aku tangkap
Apa lagi jika bukan rasa darimu

Darimu aku merasa aku istimewa
Darimu aku merasa pantas dicinta
Darimu aku merasa percaya diri
Darimu pula aku merasa telah menyakiti

Atas beranimu, aku ucap terima kasih
Atas beranimu pula aku ingin menghargaimu
Tapi karena payahku, aku tak melakukan itu
Dan karena payahku, semua berakhir kaku

Aku benci dengan kesalahpahaman
Aku pun benci dengan ketidaktahuan
Bila masih ada kesempatan untukku
Bisakah aku mengambil kesempatan itu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us