Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Pisah Bukan Berarti Sudah

source_name
source_name

Bahagia yang kami ukir

Tetiba saja berakhir

Raga tanpa jiwa

Diam tanpa kata

 

Dalam benak, penuh tanya

Mengapa tak ada kata?

Terasa begitu rumit

Pun pergi tanpa pamit

 

Tubuh itu terbujur kaku

Tak bisa lagi menahan tangisku

Perjalanan terakhir ini sungguh mencekik ku

Remuk, hancur lebur hatiku

 

Ibu, apa makna perpisahan ini?

Apa tujuan kau pergi?

Mengapa tega meninggalkanku sendiri?

Kepergianmu terasa seperti berjalan satu kaki

 

Tak ada satupun yang mengerti

Datanglah bu, datanglah dalam mimpi

Akan ku sambut dengan senang

Dan kehadiranmu akan membuat hatiku tenang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nimah Dia
EditorNimah Dia
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[CERPEN] Toko Matcha Ajaib

21 Des 2025, 21:59 WIBFiction
ilustrasi orang (pexels.com/Sebastian Voortman)

[PUISI] Jiwa yang Jauh

21 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi berdiri

[PUISI] Ikhlas dan Culas

21 Des 2025, 06:07 WIBFiction
ilustrasi melihat ke atas tebing berbatu dan berpohon

[PUISI] Akar yang Menyapa

21 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan bahagia

[PUISI] Detik Bahagia

21 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi lembaran kertas

[PUISI] Nadi Kertas Putih

20 Des 2025, 21:07 WIBFiction
pohon besar yang tumbuh di hutan

[PUISI] Rahasia Pohon Tua

20 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi lampu di malam hari

[PUISI] Senyap Berbisik

20 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi laut

[PUISI] Muara Berlabuh

19 Des 2025, 05:04 WIBFiction