[PUISI] Pledoi Pemuda tentang Cinta

Di dunia yang semakin bingar dan terlalu berwarna
Jiwa manusia semakin menunggal dengan sepi
Di dunia yang semakin kesepian pula kisah cinta laku dijajakan
Laki-laki memilih menikmati lekuk anggun wanita dari balik layar
Daripada menyelami samudra cokelat di bola mata si puan
Wanita memilih membungakan hatinya demi pangeran di bilik imaji
Daripada menggenggam tangan laki-laki yang berlari untuknya
Lalu jiwa yang sama bertanya mengapa sepi?
Sisi-sisi dunia memang ditutup selubung misteri
Tentang mengapa sepi atau mengapa berbeda?
Namun sering tertulis di hikayat dewasa ini
Manusia memang tak mencintai sepi tapi tak juga ingin melepas peluknya
Di zaman yang memuja drama ini memang lebih baik tenggelam dalam sepi
Daripada memasuki medan tempur bersampul asmara
Walau tak meletus bedil di pelupuk mata
Tapi dunia kini penuh jerit pada tiap detiknya
Entah tentang perang di seberang benua tentang berita palsu maupun penyakit yang tak ada habisnya
Hidup kini sudah penuh dengan raungan yang memeras rasa dan daya
Tak guna rasanya menceburkan jiwa yang lejar ke dalam asmara yang menghanguskan hati
Mungkin itu jawab untuk misteri mengapa jiwa muda kini tak berlayar mengarungi lembar-lembar asmara
Nikmat memang mencintai fantasi
Hati berbunga tanpa terluka
Sayang palsu!