Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Puisi Telanjang

ilustrasi bibir di pecahan cermin (pixabay.com/StockSnap)

Tubuhnya penuh luka cambukan
Sebagian kering terkelupas
Sebagian lagi meneteskan darah segar
Merintih perih

Ia kesulitan menuntaskan sebuah kalimat
Bibirnya yang ranum begitu menyedihkan
Sorot matanya redup kehabisan makna
Kata-kata menari telanjang

O, inikah puisinya
Dikemas tanpa kelamin
Seperti surat kaleng
Dilempar tanpa ketukan pintu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wawan Tallawengkaar
EditorWawan Tallawengkaar
Follow Us