[PUISI] Purnama Muda

Mata pesiar hendak tertambat ke tepian, terbuang jauh dari lambung lautan.
Jemari kakinya mengais-ngais pasir karang,
hasratnya sudah bersarang sejangkauan.
Masa labuh, 'kan datang jua.
Ia bersimpuh, di bibir dermaga.
Semburat jingga menyertai lalumu,
dari perantauan.
jika dapat dikata, ia sampaikan...
"Selamat menempuh hidup baru, Kawan."
Ombak memburu kutilang,
baskaramu diburu perbintangan.
Kau kini anak bawang,
Anak bawang seterang-terang rembulan.
Meski remang,
lelapmu terbuai gelap malam.
Sampai-sampai tak mengira,
Jika fajar tinggal setipis uap embun di perbatasan zaman.
Kota Minyak, 11/09/2019
-IND-
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.