[PUISI] Rindu yang Diabaikan

Petangku kehilangan senja
Ada awan kelabu berlagak
Bait-bait lamunan sulit diungkap
Padahal rindu ingin terlampiaskan
Katamu, kamu tak pernah pergi
Tapi hangatmu tak pernah hadir
Tanpa hujan menyentuh diri
Raga bergetar terus menggigil
Mata siapa yang rela indahnya berpaling?
Telinga mana yang tuli ketika merdunya membising?
Raga yang dipasung pun mengejar ketika nyamannya berlari.
Lalu, salahkah aku tetap merindukamu yang sudah beriring dengan yang lain?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.