[PUISI] Rindu yang Menari di Ujung Senja

Di batas cakrawala
Namamu masih kutulis di angin
Dengan tinta rindu
Yang tak pernah kering oleh waktu
Senja kembali memerah
Seperti luka lama yang enggan sembuh
Cahayanya jatuh di pipiku
Menyapa sisa harapan yang kau tinggalkan diam-diam
Aku berjalan menyusuri pantai kenangan
Di mana tawa kita pernah bersarang
Di mana kata-kata tak perlu diucap
Untuk saling mengerti dan mengasihi
Matahari perlahan tenggelam
Membawa serta bayangmu yang masih enggan pergi
Dan aku berdiri di sini menunggu angin membawa kabar
Atau setidaknya, menyentuh pipi ini seolah kau ada
Kau adalah senja
Indah, hangat, tapi selalu datang untuk pergi
Dan aku, selalu menjadi langit
Yang merelakanmu setiap hari
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.