[PUISI] Riuh di Kepala

Kutemukan kini
Musim semiku yang hilang
Dan sedang kunikmati
Hangatnya satu tahun belakangan
Sayangnya,
Musim semi kadang berwarna abu muda
Kadang hujan pun badai melanda
Kadang akulah antagonis
Bersembunyi di balik topeng si paling apa adanya
Sebentar-sebentar mengutuk hujan
Sebentar-sebentar marah
Meskipun musim semi sedang cerah
Aku si antagonis yang tidak pandai bersyukur
Tapi kadang otakku bilang benar
Pun aku ikut membenarkan perangaiku yang demikian
Aku merasa normal
Aku punya sisi ketamakan
Istri yang berharap kemapanan
Kadang pun ingin menjadi gadis lain
Yang mengenal bahagia
Dan dimanja oleh sang raja
Seperti kata mereka
Ah, sudahlah
Sekarang aku bersama bayi koala
Menghabiskan senja
Di bumi yang sederhana
Sedang menahan tangis karena berpuasa
Aku berdoa
Semoga raja segera pulang dan mengajak berbuka