Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Riuh di Kepala

ilustrasi waktu senja (unsplash.com/Hans Isaacson)

Kutemukan kini
Musim semiku yang hilang
Dan sedang kunikmati
Hangatnya satu tahun belakangan
Sayangnya,
Musim semi kadang berwarna abu muda
Kadang hujan pun badai melanda

Kadang akulah antagonis
Bersembunyi di balik topeng si paling apa adanya
Sebentar-sebentar mengutuk hujan
Sebentar-sebentar marah
Meskipun musim semi sedang cerah
Aku si antagonis yang tidak pandai bersyukur
Tapi kadang otakku bilang benar
Pun aku ikut membenarkan perangaiku yang demikian

Aku merasa normal
Aku punya sisi ketamakan
Istri yang berharap kemapanan
Kadang pun ingin menjadi gadis lain
Yang mengenal bahagia
Dan dimanja oleh sang raja
Seperti kata mereka

Ah, sudahlah
Sekarang aku bersama bayi koala
Menghabiskan senja
Di bumi yang sederhana
Sedang menahan tangis karena berpuasa
Aku berdoa 
Semoga raja segera pulang dan mengajak berbuka

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hanifah Ainun Nabila
EditorHanifah Ainun Nabila
Follow Us