Aku yang sekadar menaruh perasaan
Langsung dianggap anak setan
Dengan tanduk di kedua belahan
Dibilang, "jauh dari Tuhan"
Sempat ingin kepalaku abtar
Tapi kau bilang jangan
Tentu aku nanar
Kau tahu aku 'alawar', kan?
Namun kau tak indahkan
Malahan, kau tatapku dalam
Dan bilang, "it's like a crown"
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Roman Anak Setan

ilustrasi laki-laki (unsplash.com/Lorenzo Fustaino)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorFachrama Sumitro
Follow Us