Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sabda Alam

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Adril Kudri)

Raga lemah ini berulang kali terjatuh
Hingga tersungkur lusuh
Lalu bangkit dan kembali mengayuh
Mengejar hangat ronamu tanpa keluh
Dan melepas penat di bawah pendar rembulan yang teduh

Jiwa rapuh ini berulang kali patah
Tercabik remuk hingga payah
Lalu kembali rekah saat kau singgah
Sejak rona pagi menelusup reranting basah 
Dan menghambur sepi di sudut malam tanpa desah

Bersama kisah jatuh dan patah di ujung malam
Duniaku tercipta dalam genangan tawa dan tangis kelam,
bahagia dan luka yang menghunjam,
gelak dan getir menganga dalam sekam,
terbasuh bersama rayuan sabda alam

Semua terlewati usai terseok dalam duri
Demi pahami makna atas rekaan elegi 
Bahwa ada saat kita jatuh dan tersakiti
Untuk belajar cara bangkit kembali
Untuk tahu jalan menuju tangguh hati

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us