[PUISI] Salam Jadi Haram

Masih tergambar jelas waktu hari kemarin
Ketika kamu berucap tak akan lagi mencari orang lain
Semua begitu sempurna, seiring pertumbuhan rasa percaya
Yang kini terbang hilang menembus cahaya
Aku yang dulu giat menitipkan salam,
Sampai kini jika itu terucap jadi haram
Adakah yang menemaniku dalam malam yang temaram
Mendulang hati yang tak kunjung sembuh dari geram
Salam itu tak lagi bisa aku sampaikan,
Bahkan untuk berangan pun aku sudah melenceng dari jalan
Asa yang dulu hidup kini hancur berantakan
Tatkala Sang mantan berjalan di pelaminan
Namun aku tahu, hidup masih berjalan
Seiring dengan luka yang selalu menghantui angan
Salamku untuk kekasih yang kini jadi idaman
Rasa sakitku, ku harap tak jadi beban dalam perjalanan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.