Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sang Primadona Malam

ilustrasi bulan purnama yang menyinari malam dengan cahayanya yang putih keperakan (pexels.com/Grigoriy)

Malam telah tiba

Udara dingin menusuk hingga ke tulang

Jangkrik bernyanyi saling bersahutan di kegelapan malam

Angin malam bertiup pelan, membuat dedaunan bergoyang dan berguguran

 

Mataku terpaku pada sang primadona malam

Sang bulan yang bersinar terangi gelapnya malam

Pada wujudnya yang sempurna, bulan purnama

Memancarkan sinar putih keperakan yang memesona

 

Aku pun terpikat pada sinar lembutnya

Awan gelap nan hitam bergerak perlahan tertiup angin

Menutupi sejenak sang bulan purnama

Dan, tak lama kemudian, ia pun kembali bersinar dengan wujud sempurnanya

 

Bukankah diriku seperti bulan?

Yang kan melewati banyak fase di dalam kehidupan

Tuk akhirnya bisa menjadi diriku yang paling sempurna sebagai manusia

Layaknya bulan sabit yang kan kembali menjadi purnama

 

Aku belajar dari sang bulan

Yang menjadi dirinya sendiri

Dan tampil dengan keindahan dan keistimewaannya di gelapnya malam

Aku pun harus seperti itu, menjadi diriku sendiri dan bersinar dengan caraku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us