[PUISI] Senandung Roda Dua

Mengayuh terus dikayuh
Sepeda Tua itu terus melaju
Menyapa pagar hijau
Dan sejenak sudah berpisah berlalu
Mengayuh terus dikayuh
Hentakan mantap membuat lingkar roda memutar
Teratur terukur seakan terbiasa melewati jalur
Berima bernada seperti alur cerita prosa
Mengayuh terus dikayuh
Sayup-sayup terdengar suara meringkih
Mungkin itu bisikan para logam besi bernyanyi
Yang setia menopang rangka layaknya kuat pondasi
Mengayuh terus dikayuh
Memang tidak bersepuh emas
Memang tidak dilirik para pemudi dan jejaka
Tapi, tak kenal lelah dan gagal menghantar sang empunya
Duhai, mulianya engkau Sang Sepeda Tua
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.