Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Senandung Roda Dua

ilustrasi pengendara sepeda (pixabay.com/Herriest)

Mengayuh terus dikayuh
Sepeda Tua itu terus melaju
Menyapa pagar hijau
Dan sejenak sudah berpisah berlalu

Mengayuh terus dikayuh
Hentakan mantap membuat lingkar roda memutar
Teratur terukur seakan terbiasa melewati jalur
Berima bernada seperti alur cerita prosa

Mengayuh terus dikayuh
Sayup-sayup terdengar suara meringkih
Mungkin itu bisikan para logam besi bernyanyi
Yang setia menopang rangka layaknya kuat pondasi

Mengayuh terus dikayuh
Memang tidak bersepuh emas
Memang tidak dilirik para pemudi dan jejaka
Tapi, tak kenal lelah dan gagal menghantar sang empunya

Duhai, mulianya engkau Sang Sepeda Tua

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us