[PUISI] Sepucuk Surat Rindu untuk Ayah

Mata terbuka kulihat sosok ayah
Kau dekap bayi merah
Bisik azan terucap matamu berkaca
Kau yang pertama kali menyematkan nama
Kau pernah beri boneka
Peluh letih mati rasa
Mengantar putri ke gerbang asa
Tak terdengar suara cinta
Saat kau di keranda
Baru kusadari kau tiada
Waktu membelah kebersamaan kita
Azan terakhir di liang lahat
Ayah, kau dusta
Kau tak pernah ajak aku bercanda
Cintamu berbeda
Kau rela tak tidur, kerja terjaga
Kau sering alfa
Menemaniku dengan boneka
Tak ada dongeng cerita
Dera luka kau tak berkata
Surat ini kutulis tanpa kau baca
Kau sudah tiada
Relung hati bertaut doa
Semoga kau masuk surga
Ambulu, 23/09/2023
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.