Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sore di Teras Rumah Kehidupan

Ilustrasi seorang kakek yang sedang duduk di teras rumah (pexels.com/TubaKarabulut)

Di teras rumah ini aku merenung sendiri
Melihat orang sibuk berlalu lalang di jalanan
Matahari sore memerah seperti api
Membakar hati yang hampa penuh beban

Angin senja berbisik lirih dalam sepi
Membawa kisah-kisah yang hilang dari masa lalu
Waktu berjalan, umur semakin menepi
Namun manfaat diri, entah di mana tertumpu

Dulu aku bermimpi menjadi cahaya
Yang menerangi dunia dengan sinar abadi
Kini hanya bayang-bayang tak bernyawa
Hidup dalam keraguan yang sunyi

Orang-orang berlalu dengan langkah pasti
Sedangkan aku terjebak dalam kebingungan
Mereka berkarya, memberi arti
Aku tertatih dalam gelapnya penantian

Masa lalu tersimpan dalam ingatan kelabu
Seperti hujan yang tak pernah turun lagi
Harapan dan cita-cita yang kaku
Menjadi beban hati yang semakin perih

Setiap langkah adalah jejak waktu
Namun jejakku terasa hampa tanpa makna
Apakah hidup ini hanya ilusi semu
Atau hanya angan yang sia-sia

Melihat mereka yang berjuang di jalanan
Menjadikan diri berguna bagi sesama
Sedangkan aku hanyalah bayangan
Yang terhempas dalam gelombang rasa hampa

Dulu aku ingin menjadi pahlawan
Menyelamatkan dunia dengan kasih sayang
Namun kini hanya ada kekecewaan
Karena hidup ini terasa bagaikan petang

Tangan ini seolah telah layu
Tak mampu lagi menggenggam impian
Hanya ada penyesalan yang membeku
Dalam hati yang rapuh penuh keinginan

Hidup ini begitu singkat dan berharga
Namun sering kali lupa akan hakikatnya
Godaan dunia membuat kita lupa
Bahwa hidup harus bermanfaat untuk sesama

Hari semakin gelap, orang-orang semakin jauh
Aku duduk terdiam dalam penyesalan
Umurku semakin tua, hidup terasa keruh
Namun hatiku masih berharap pada pengampunan

Aku ingin bangkit dari keterpurukan ini
Menjadi pribadi yang berguna dan berarti
Membuang segala rasa sesal di hati
Dan menjadikan hidup ini lebih berbakti

Kini aku tahu, hidup adalah perjalanan
Penuh godaan, penuh ujian
Namun di setiap langkah ada harapan
Untuk menjadikan hidup ini berarti di masa depan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nur Cholis
EditorNur Cholis
Follow Us