[PUISI] Sore di Teras Rumah Kehidupan

Di teras rumah ini aku merenung sendiri
Melihat orang sibuk berlalu lalang di jalanan
Matahari sore memerah seperti api
Membakar hati yang hampa penuh beban
Angin senja berbisik lirih dalam sepi
Membawa kisah-kisah yang hilang dari masa lalu
Waktu berjalan, umur semakin menepi
Namun manfaat diri, entah di mana tertumpu
Dulu aku bermimpi menjadi cahaya
Yang menerangi dunia dengan sinar abadi
Kini hanya bayang-bayang tak bernyawa
Hidup dalam keraguan yang sunyi
Orang-orang berlalu dengan langkah pasti
Sedangkan aku terjebak dalam kebingungan
Mereka berkarya, memberi arti
Aku tertatih dalam gelapnya penantian
Masa lalu tersimpan dalam ingatan kelabu
Seperti hujan yang tak pernah turun lagi
Harapan dan cita-cita yang kaku
Menjadi beban hati yang semakin perih
Setiap langkah adalah jejak waktu
Namun jejakku terasa hampa tanpa makna
Apakah hidup ini hanya ilusi semu
Atau hanya angan yang sia-sia
Melihat mereka yang berjuang di jalanan
Menjadikan diri berguna bagi sesama
Sedangkan aku hanyalah bayangan
Yang terhempas dalam gelombang rasa hampa
Dulu aku ingin menjadi pahlawan
Menyelamatkan dunia dengan kasih sayang
Namun kini hanya ada kekecewaan
Karena hidup ini terasa bagaikan petang
Tangan ini seolah telah layu
Tak mampu lagi menggenggam impian
Hanya ada penyesalan yang membeku
Dalam hati yang rapuh penuh keinginan
Hidup ini begitu singkat dan berharga
Namun sering kali lupa akan hakikatnya
Godaan dunia membuat kita lupa
Bahwa hidup harus bermanfaat untuk sesama
Hari semakin gelap, orang-orang semakin jauh
Aku duduk terdiam dalam penyesalan
Umurku semakin tua, hidup terasa keruh
Namun hatiku masih berharap pada pengampunan
Aku ingin bangkit dari keterpurukan ini
Menjadi pribadi yang berguna dan berarti
Membuang segala rasa sesal di hati
Dan menjadikan hidup ini lebih berbakti
Kini aku tahu, hidup adalah perjalanan
Penuh godaan, penuh ujian
Namun di setiap langkah ada harapan
Untuk menjadikan hidup ini berarti di masa depan