Padahal kita sama-sama menjemput tiada
namun kau tidak berhenti-henti bersuara
diiringi tatapan manusia-manusia yang kadung murka
dan bukan manusia-bukan manusia yang sengsara
melayu sudah bunga-bunga di pekarangan tetangga
merampas segala getir dan segala putus dan segala asa
biarlah kita satu demi satu menghadirkan alinea
sedang kau sore ini masih melantunkan kidung-kidung duka
aku menyaksikan dengan sobek luka-luka.