[PUISI] Sore Itu Menjelang Senja

Hiruk pikuk jalan raya
mengantarkan pikiran berkarut tak karuan
Memerdekakan angan
juga harapan. Bergelut ria mencari
titik terang
Sampai kapankah
kebekuan dinding bersikukuh
mengintil ego?
Sampai di manakah
posisi kaki yang semestinya
lebih dulu
menapaki destinasi?
Sampai-sampai kita hampir abai
tentang pentingnya sebuah kasih sayang,
juga waktu yang tengah disia-siakan
Hasrat mulia telah dibeberkan
sisanya,
tersila kepada tuan.