Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Surat Terakhir Darimu

ilustrasi membaca surat (pexels.com/cottonbro)

Aku marah, karena itulah aku pergi darimu
Aku kecewa, karena aku pernah percaya padamu
Tanpa sepatah kata, aku pun menghilang darimu
Tapi, tetap saja kau bisa menemukanku

Kau tahu betapa rapuhnya aku
Kau tahu betapa aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Tapi, aku tak akan terjebak lagi
Sudah ku tutup pintu hati ini untukmu

Namun, kau terus berjuang
Mengemis maaf atas pengkhianatanmu
Begitu banyak surat yang kau kirimkan 
Namun, aku enggan meresponsnya

Sampai aku sadar
Kenapa kotak suratku kosong? 
Apa kini kau telah menyerah?
Aku pun tergoda membuka suratmu satu per satu 

Dering telepon mengejutkanku
Aku tergagap mendengar berita tentangmu
Kenapa? Aku memang ingin sendiri, tapi bukan ini yang ku mau
Aku tak kuasa mendengarmu meninggalkan dunia ini

Air mata membasahi kertas surat yang ku pegang
Ada ungkapan penyesalan dan cinta di dalamnya
Inikah surat terakhirmu? 
Aku terbayang kenangan kita dulu saat bahagia bersama

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shella Rafika Sari
EditorShella Rafika Sari
Follow Us