[PUISI] Terminal Pikiran

Hidup berjalan seperti terminal bus yang kadang datang membawa cerita dan pergi meninggalkan luka
Berlalu lalang sesuka takdir
Tiap lintasannya menghadirkan tanya,
Ke mana tujuannya?
Kapan akan tiba?
Ada yang hanya sekadar singgah bersandar sebentar mengisi waktu
Ada pula yang pulang lelah di persimpangan
Meninggalkan beban yang tak mampu dipikulnya sendiri
Tapi,
Ini hanya perhentian
Bukan akhir
Memberi ruang bagi rindu yang kerap mengalir tanpa bisa kau batasi
Menuntakan dekap yang tak pernah bisa kau rengkuh
Selamanya pikiran akan menjadi lalu lintas tanpa henti mengurai semua masalah yang datang
Tanpa berhenti merajut mimpi akan masa depan
Karena hidup akan selalu menjadi terminal tanpa jadwal
Dan kita tidak pernah tau sampai kapan akan tinggal
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.