[PUISI] Terserah

Aku tak bicara
Bukan karena kehabisan kata
Hanya sedang menerka
Apa sebab tutur tenggelam tanpa aksara
Aku tak meminta
Bukan karena hilang damba
Hanya sedang mengira
Apa sebab luka terus saja menganga
Akhirnya aku tersadar
Bahwa rasa telah dihitung dalam kadar
Seberapa terang pendar
Seberapa kuat debar
Namun aku tetap saja bungkam
Meringkuk di kesunyian malam
Terasing di sudut-sudut kelam
Tanpa tahu kapan bisa memasrah pada pejam
Sudah, aku lelah
Terus berjuang lalu kalah
Mesti berulang kali bangkit dan menyerah
Kini, semua terserah
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.