Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Titik Terendah Sebuah Asa

Pixabay/StockSnap

Aku sedang berduka
Bahkan lebih dari itu
Entah bagaimana aku bisa menggambarkan kehancuranku yang babak belur oleh luka

Seseorang yang kubayangkan dalam masa depanku kini menghilang direbut orang
Mereka yang mengaku teman kini meninggalkanku dalam jurang
Mereka yang disebut saudara seolah najis mengulurkan tangan
Aku bak penyandang kusta yang diasingkan

Seolah dunia tak menginginkan keberadaanku
Hingga menanamku jauh dari keramaian
Aku tiba pada fase kehilangan semua hal

Harta, cinta, dan saudara
Aku bertualang dalam duka nestapa

Menepi untuk membangun kembali asa
Hanya tinggal satu pengharapanku bersandar
Pada pemilik hidup yang tak pernah ingkar

Pada akhirnya aku hanya bisa mengandalkan doa
Ini mungkin jalan yang berduri
Sebuah seleksi alam untuk meraih teman sejati

Jakarta, 10 Februari 2020
© Chesamstory

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Sambuaga
EditorCaroline Sambuaga
Follow Us