[PUISI] Tubuhku, Wahana Bermain

sampai di dewasa ini,
banyak kujumpai—wahana bermain di tubuhku sendiri
seperti ayunan dari kantung mata yang hampir jatuh,
perosotan dari bibir yang dikuliti ricuh
jungkat-jungkit dari sepasang bahu yang mulai lunglai memikul besarnya harapan
trampolin dari kepala yang elastis melambungkan banyak ekspektasi dan ketakutan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.