Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tuturan Seorang Pujangga

ilustrasi wanita (pexels.com/Igor Korzh)

Duduklah, Anakku, mari kuceritakan sebuah kisah
Mengenai seorang pujangga dan kesungguhan hatinya
Yang dalam balutan senyap dan hening jiwanya meronta-ronta menutur puisi

Ia penyuka segala sesuatu
Pembenci segala sesuatu
Penikmat segala sesuatu
Sekaligus pemberontak segala sesuatu

"Adalah ironi," tuturnya"
"bagi seorang pujangga untuk menjadi apatis dan tumpul rasa."

"Adalah hal naif," tuturnya di saat yang sama,
"bagi seorang pujangga untuk menjadi terlalu melankolis."

Tapi, Sang Pujangga mengenal suara hatinya sendiri
Dan bagaimana jeritan jiwanya di tiap situasi
Yang dalam kesederhanaan maupun kemewahan
Keheningan maupun keramaian
Mampu menutur kisah dan membuahkan tulisan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us